5. Jelaskan secara singkat apa yang anda ketahui
tentang Protokol Transport :
Jawab: Protokol
transport = protocol TCP dan protocol UDP
- Protokol TCP : salah
satu jenis protokol transfer data. TCP mempunyai karakteristik sebagai protokol
yang berorientasi koneksi (Connection oriented). Sebelum terjadi proses tranfer
data, maka yang pertama dilakukan adalah kedua belah pihak melakukan caal
request dan call accept. Protokol TCP menggunakan jalur data full duplex yang
berarti antara kedua host terdapat dua buah jalur, jalur masuk dan jalur keluar
sehingga data dapat dikirimkan secara simultan.
- Protokol UDP : jenis
transfer data yang lain dari TCP. UDP mempunyai karateristik connectionless
(tidak berbasis koneksi). Dengan kata lain, data yang dikirimkan dalam bentuk
packet tidak harus melakukan call setup seperti pada TCP. Selain itu, data
dalam protokol UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor
identifier. Sehingga sangat besar sekali kemungkinan data sampai tidak
berurutan dan sangat mungkin hilang/rusak dalam perjalananan dari host asal ke
host tujuan. Tergantung pada host penerima/tujuan, apakah akan meminta kembali
pakcet yang rusak atau hilang.
6. Dalam protokol transport terdapat dua protokol utama
yaitu TCP and UDP, jelaskan perbedaan TCP dan UDP :
Jawab :
A.
Protokol
TCP ( Transmission Control Protocol
) adalah salah satu jenis protokol transfer data. TCP mempunyai karakteristik
sebagai protokol yang berorientasi koneksi (Connection oriented). Sebelum
terjadi proses tranfer data, maka yang pertama dilakukan adalah kedua belah
pihak melakukan caal request dan call accept. Protokol TCP menggunakan jalur
data full duplex yang berarti antara kedua host terdapat dua buah jalur, jalur
masuk dan jalur keluar sehingga data dapat dikirimkan secara simultan. Sebuah
circuit virtual disiapkan sebelum packet-packet dikirimkan. Pada masing-masing
packet terdapat virual circuit identifier yang berisi alamat tujuan packet
tersebut. Data yang dikirimkan dalam sebuah protokol TCP maka akan diurutkan
dengan sebuah nomor urut dan akan mengharap packet positive acknowledgment.
Apabila tidak ada packet positive acknowledgment, maka packet akan dikirim
ulang. Oleh karena itu, protokol TCP reliable. Akan tetapi karena harus
mengecek setiap packet yang dikirmkan, maka protokol TCP relatif lambat. Pada
TCP, hanya bisa melakukan koneksi one-to-one dan tidak bisa melakukan koneksi
one-to-many. Karena rute-rute packet sudah ditentukan sebelumnya, maka akan
lebih sulit bagi jaringan untuk beradaptasi dengan kemacetan. Apabila sebuah
simpul/node mengalami kerusakan/kegagalan, maka seluruh virtual circuit yang
melewati simpul tersebut akan hilang.
B. Protokol UDP
UDP ( User Datagram Protocol) adalah
jenis transfer data yang lain dari TCP. UDP mempunyai karateristik
connectionless (tidak berbasis koneksi). Dengan kata lain, data yang dikirimkan
dalam bentuk packet tidak harus melakukan call setup seperti pada TCP. Selain
itu, data dalam protokol UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor identifier. Sehingga sangat besar sekali kemungkinan data sampai tidak
berurutan dan sangat mungkin hilang/rusak dalam perjalananan dari host asal ke
host tujuan. Tergantung pada host penerima/tujuan, apakah akan meminta kembali
pakcet yang rusak atau hilang. Kelebihan UDP adalah pada saat digunakan pada
lightweight protokol, misalnya saja DNS(Domain Name Service). Selain itu
protokol UDP lebih fleksibel karena misalnya saja terjadi kemacetan pada salah
satu bagian jaringan, maka datagram dapat dialihkan menghindari bagian yang
mengalami kemacetan tersebut. Kemudian apabila sebuah simpul(node) mengalami
kerusakan/kegagalan, maka pacekt packet berikutnya dapat menemukan jalan/rute
pengganti yang melewati simpul tersebut.
- UDP adalah “datagram-oriented”,
sedangkan TCP adalah “session-oriented”. Datagram adalah paket informasi
self-contained. UDP berhubungan dengan datagram atau paket individu yang
dikirim dari client ke server dan atau sebaliknya.
- UDP adalah connection-less. Client
tidak membangun koneksi ke server sebelum mengirim data, client hanya mengirim
data secara langsung.
- UDP adalah protokol yang tidak
andal, dalam artian :
· Paket
dapat hilang. UDP tidak dapat mendeteksinya, sehingga pada program aplikasi
client – server, metode transmisi ulang dikarenakan data rusak atau hilang
harus dilakukan pada level aplikasi. Biasanya aplikasi menunggu hingga timeout
habis, dan kemudian mencoba lagi
· Paket
dapat mengalami kerusakan. Paket UDP berisi checksum semua data dalam paket.
Checksum ini memungkinkan UDP mendeteksi kapan suatu paket mengalami kerusakan.
Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut dikeluarkan, dan sebagaimana biasa
aplikasilah yang mendeteksi hal ini dan melakukan transmisi ulang seperlunya.
· Karena
UDP adalah datagram-oriented dan pada level protokol setiap paket berdiri
sendiri, maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai urutan, yang selanjutnya
berarti tidak memerlukan nomor urut pada paket tersebut.
· Karena
UDP tidak memerlukan mekanisme kontrol yang rumit, maka UDP dapat dianggap
lebih mudah dan lebih kecil ( dalam hal baris data dan memori ) untuk
diimplementasikan. Namun hal tersebut juga membuat UDP tidak cocok untuk
sejumlah besar data.
Port in UDP
Tidak ada perbedaan fungsi yang signifikan antara port di UDP dan
TCP. Seperti halnya TCP, port dalam UDP menggunakan 16-bit integer, port
– port yang bisa digunakan adalah antara 1 sampai 65535. Port – port
yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian yaitu well-known port ( antara 1 –
1023), registered port ( 1024 – 49151 ) dan ephemeral port ( 49152 –
65535 ).
Port in TCP
Aplikasi client menggunakan nomor port untuk memberitahu mesin tujuan
dan service TCP mana yang diinginkannya. Server untuk aplikasi tertentu
menggunakan well-known port untuk mengetahui koneksi dari client yang
meminta servicenya.
Port – port yang digunakan dalam transport layer menggunakan 16-bit
integer (0 – 65535), dengan satu sama lain harus berbeda (unique).
Pada saat client ingin membangun koneksi dengan Server, client harus
mengetahui port dari server yang dituju dan protokol apa yang digunakan
(UDP or TCP or SCTP).
Client di sisi sebaliknya, umumnya menggunakan ephemeral port atau
biasa disebut short-lived ports. Nomor pada port ephemeral yang
digunakan oleh client diberikan oleh Transport Protocol. Client tidak
perlu tahu nomor port ephemeral yang digunakan, yang jelas semua port
ephemeral yang digunakan pasti bersifat unique.
The Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mengelompokkan nomor – nomor port yang dibagi menjadi tiga bagian :
1. well-known ports: 0 – 1023. Pada range ini merupakan nomor –
nomor port yang telah digunakan oleh IANA. Contoh nya adalah Web server
yang menggunakan port 80, FTP menggunakan 21 dll.
2. Registered ports: 1024 – 49252. Nomor – nomor port pada range
ini tidak digunakan oleh IANA, IANA mengelompokkan port – port ini untuk
dapat digunakan sebagai server untuk TCP atau UDP. Contohnya antara
port 6000 sampai 6063 digunakan untuk X Windows server. Aplikasi yang
kita gunakan juga bisa menggunakan port ini.
3. Private ports: 49152 – 65535. Nomor – nomor port pada range
ini adalah ephemeral port. Namun tentu saja tidak menutup kemungkinan
nilai ephemeral port mempunya nilai diluar range ini, hal tersebut
bergantung juga dari Sistem Operasi yang digunakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa koneksi TCP memiliki 1 buah local ip
address, local port number, foreign ip address dan foreign port number.