Clustering dan Internet Computing
Salah satu solusi dari masalah
kurangnya daya komputasi adalah dengan menjalankan aplikasi pada
sejumlah komputer individual yang terhubung ke jaringan. Cara ini dalam
terminologi teknis dikenal sebagai clustering. Teknik yang pertama kali
dikembangkan pada awal era 1980-an ini, sekarang telah diaplikasikan
pada berbagai pusat superkomputer, laboratorium riset, dan industri.
Superkomputer tercepat di dunia saat ini terdiri dari sekumpulan
mikroprosesor, sebagai contoh, sistem ASCI White di Lawrence Livermore
National Laboratory, California, tersusun atas 8000 prosesor. Banyak
diantara laboratorium riset yang menjalankan PC sederhana yang membentuk
cluster untuk melakukan perhitungan dan analisis data. Teknik ini hanya
memerlukan ongkos sebesar kurang dari 1 USD per megaflop tiap detiknya
dengan cluster komputer jenis Pentium III, sebuah ongkos yang sangat
murah, khususnya apabila dibandingkan dengan superkomputer yang harganya
bisa mencapai jutaan dolar itu. Kemajuan ini juga tidak lepas dari
dikembangkannya algoritma khusus yang dapat mengeksploitasi penggunaan
ribuan prosesor secara efektif.
Walaupun clustering dapat
menyediakan peningkatan daya komputasi secara signifikan, sebuah cluster
membutuhkan fasilitas khusus dengan dibangun diatas sebuah lokasi
tunggal. Ini memunculkan persoalan seberapa besar ruang yang dapat
disediakan untuk menampung sekian banyak komputer yang bekerja secara
bersamaan itu. Hal ini memunculkan persoalan baru dimana dibutuhkan
investasi ekstra untuk membangun gedung-gedung baru, khusus sebagai
lokasi cluster.
Kemajuan teknologi komunikasi menawarkan solusi
berupa pendekatan desentralisasi untuk mengatasi kebutuhan akan daya
komputasi yang lebih tinggi dengan ongkos yang rasional. Terdapat lebih
dari 400 juta PC di seluruh dunia, dengan banyak diantaranya memiliki
daya komputasi setara dengan superkomputer pada era awal 1980-an.
Sebagian besar diantaranya memiliki banyak waktu idle (menganggur) saat
digunakan. Setiap institusi besar memiliki ratusan hingga ribuan sistem
semacam ini. Sebuah pendekatan yang disebut internet computing merupakan
jawaban untuk memanfaatkan workstation dan PC untuk menciptakan sistem
komputasi terdistribusi (distributed computing systems) berjangkauan
global dengan kapabilitas setara dengan superkomputer.
Grid Computing
Grid
computing sebenarnya merupakan sebuah aplikasi pengembangan dari
jaringan komputer (network). Hanya saja, tidak seperti jaringan komputer
konvensional yang berfokus pada komunikasi antar pirati (device),
aplikasi pada Grid computing dirancang untuk memanfaatkan sumber daya
pada terminal dalam jaringannya. Grid computing biasanya diterapkan
untuk menjalankan sebuah fungsi yang terlalu kompleks atau terlalu
intensif untuk dikerjakan oleh satu sistem tunggal. Dalam pengertian
yang lebih teknis, Grid computing merupakan sebuah sistem komputasi
terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam
jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media
penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara vitual. Seperti halnya
pengguna internet yang mengakses berbagai situs web dan menggunakan
berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri sendiri,
maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan menggunakan
sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang sangat
besar.
Konsep Grid computing pertama kali dieksplorasi pada tahun
1995 melalui eksperimen yang dikenal sebagai I-WAY, dimana jaringan
berkecepatan tinggi digunakan untuk menghubungkan dalam waktu singkat,
suber daya yang sifatnya high-end pada 17 situs di sepanjang Amerika
bagian Utara. Selepas aktifitas ini, berkembang pula sejumlah proyek
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi inti Grid
computing untuk hal-hal yang lebih "produktif" bagi berbagai komunitas
dan disiplin keilmuan. Tidak kurang dari badan bernama National
Technology Grid bentukan US National Science Foundation (Lembaga Ilmu
Pengetahuan AS), yang bekerjasama dengan Information Power Grid dari
NASA (badan luar angkasa Amerika Serikat), bersama-sama membentuk sebuah
infrastruktur Grid computing untuk melayani kegiatan para peneliti di
NASA maupun berbagai universitas di Amerika Serikat.
Parrel computing
teknologi
yang memungkinkan komputer memiliki performa lebih cepat karena adanya
mikroprosesor saling menopang dan berbagi tenaga.
Terima kasih atas materi Teknik Komputasi, materi lain lagi apa?
BalasHapus